Minggu, 24 Agustus 2014

Black Shadow Diary part 5: Bahkan Ibuku tak bisa mengerti

Sulit hidup dikehidupan seperti ini, hidup dikehidupan yang tak ada seorangpun mengerti. Bahkan ibuku selalu protes kalau aku terlalu lama memainkan komputerku. Dia bahkan tak tahu, aku main komputer hanya untuk melepas penatku seharian. PR atau tugas atau setrikaanku bisa kukerjakan nanti! Aku sudah bisa mengatur waktu, aku  bukan anak kecil lagi, apakah kau tidak mengerti?! Apa aku harus membongkar semua rahasiaku agar dia mengerti?! Tidak, itu tidak mungkin. 
Serba salah rasanya, jika aku ngedumel, dia marah, jika aku jujur, tambah marah. Jadi apa yang harus kulakukan?! Apa sih maumu?! Yang kau bisa hanyalah menuntutku untuk terus menghafal Qur'an, padahal aku gak mau! Aku gak harus jadi sepertimu, aku harusnya jadi seperti yang kuinginkan, aku tak mau jadi ustdazah! Dan apa salahnya jika aku lebih menyukai tokoh Hindun dan Ummu Aimar daripada Aisyah? Apa karena namanya sama dengan namaku?! Dan jangan pernah menuntukku untuk menjadi feminin! Aku gak bisa, aku ditakdirkan untuk menjadi anak yang tak terlalu feminin!  Dan aku sudah bukan anak kecil lagi, kenapa tidak kau-iyakan mauku untuk menjadikan ruangan kosong itu sebagai kamarku?! Aku berhak untuk memiliki kamar pribadi! Dan yang kau tidak tahu, ibu, aku termasuk salah satu anak perempuan berani disekolahku, atau istilah baratnya "Motherfucker Princess".

-Aisyah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar